Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

43. Israel Palestina Bukan Sekedar Perang

Gambar
Ini namanya Perang Non Konvensional atau Perang Asimetris.  Perang antara tentara profesional dan militan/milisi/gerilyawan Dalam perang asimetris, narasi dan opini publik jadi medan tempur penting: Israel menuduh milisi bersembunyi di warga sipil, Palestina menuduh Israel membunuh warga sipil untuk menekan milisi.  Israel menekan dengan kekuatan militer penuh, sedangkan milisi (dan rakyat Gaza) mencoba bertahan dan memobilisasi opini dunia.   Dan sebenarnya ini sudah menjadi keniscayaan, karena konflik Palestina-Israel sedari dulu konflik vertikal, perang non-konvensional, antara tentara melawan sipil bersenjata.  Henry Kissinger di esai nya terkait perang Vietnam sering nyebut kalo dalam perang non-konvensional tentara reguler bakal dikuras psikologisnya, sekalipun secara material mereka unggul.  Sedangkan sipil bersenjata/gerilyawan bakal bertahan psikologis nya, meskipun material seadanya dan rentan habis.  "Dalam perang non konvensiona...

42. Matinya Singa Padang Pasir : Raja Faisal

*Kematian Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud rahimahullah* *I. Latar Belakang* Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud adalah Raja Arab Saudi yang berkuasa sejak tahun 1964 hingga 1975. Beliau dikenal sebagai tokoh kunci dalam memodernisasi Arab Saudi dan memainkan peran penting di panggung internasional, terutama melalui kebijakan embargo minyak tahun 1973. Namun, akhir kepemimpinan Raja Faisal terjadi secara mendadak akibat peristiwa pembunuhan yang mengejutkan dunia. *II. Kronologi Peristiwa* Pada tanggal 25 Maret 1975, Raja Faisal dibunuh di istana Riyadh oleh keponakannya sendiri, Pangeran Faisal bin Musaid. Kejadian ini terjadi saat Raja Faisal sedang menerima delegasi dari Kuwait di Istana Riyadh. Menurut laporan saksi mata, Raja Faisal sedang berbincang santai ketika Pangeran Faisal bin Musaid tiba dan diberi izin untuk masuk. Saat Raja Faisal menundukkan kepala untuk mencium keponakannya, Pangeran Faisal bin Musaid mengeluarkan pistol dan menembak raja di kepala dari jarak dekat. Raj...

41. Pasca Embargo Minyak

Embargo minyak Arab tahun 1973, yang dipimpin Raja Faisal bin Abdulaziz dan negara-negara Arab anggota OPEC (khususnya OAPEC: Organisasi Negara-Negara Arab Pengekspor Minyak), secara resmi berakhir pada Maret 1974.  *1. Tujuan Tercapai (Sebagian Besar)* ✅Embargo ini dimaksudkan untuk memaksa negara-negara Barat, khususnya AS dan Belanda, untuk menghentikan dukungan mereka terhadap Israel selama Perang Yom Kippur (Oktober 1973). ✅Tekanan ekonomi ini cukup berhasil: embargo memicu krisis energi global, harga minyak naik drastis, dan menekan negara-negara Barat untuk terbuka pada proses perdamaian. ✅Konferensi Jenewa 1973 dan diplomasi shuttle yang dipimpin Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger menjadi tanda dimulainya proses perdamaian. *2.Tekanan Diplomatik AS* ✅AS (Presiden Nixon & Menlu Kissinger) melakukan diplomasi intensif ke negara-negara Arab.  ✅Mereka berjanji untuk menjadi “penjamin” proses perdamaian antara Arab-Israel, termasuk komitmen penarikan pasukan Israel ...

40. EMBARGO MINYAK PASCA PERANG YOM KIPPUR

*EMBARGO MINYAK ARAB PASCA PERANG YOM KIPPUR 1973* *I. Latar Belakang* Perang Yom Kippur yang terjadi pada Oktober 1973 menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah modern Timur Tengah. Konflik ini melibatkan koalisi negara-negara Arab, khususnya Mesir dan Suriah, yang melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada tanggal 6 Oktober 1973, bertepatan dengan hari suci Yahudi, Yom Kippur. Dukungan militer terbuka dari Amerika Serikat dan beberapa negara Barat kepada Israel memicu kemarahan negara-negara Arab, terutama Arab Saudi yang saat itu dipimpin oleh Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud. Raja Faisal melihat bahwa penggunaan kekuatan ekonomi, khususnya minyak, dapat menjadi sarana yang ampuh untuk menekan negara-negara Barat agar mengubah kebijakan pro-Israel mereka. Langkah embargo minyak ini menjadi bagian dari strategi diplomasi minyak yang dijalankan oleh negara-negara Arab untuk menuntut pengakuan atas hak-hak Palestina dan kedaulatan negara-negara Arab. -- *II. Keputusan...

39. Perang Yom Kippur 1973

PERANG YOM KIPPUR 1973 *I. Latar Belakang* 1. Konflik Arab-Israel yang Terus Berlanjut Setelah Perang Enam Hari (1967), Israel menduduki wilayah Arab: Semenanjung Sinai (Mesir), Dataran Tinggi Golan (Suriah), serta Tepi Barat dan Yerusalem Timur (Palestina). Hal ini memicu ketegangan berkepanjangan di kawasan. 2. Tujuan Mesir dan Suriah Presiden Mesir Anwar Sadat dan Presiden Suriah Hafez al-Assad bertekad memulihkan kehormatan Arab yang “terluka” akibat kekalahan pada 1967. -->Mesir ingin merebut kembali Sinai. -->Suriah ingin merebut kembali Dataran Tinggi Golan. 3. Persiapan Rahasia Mesir dan Suriah melakukan koordinasi militer secara rahasia, dengan dukungan senjata dan pelatihan dari Uni Soviet. --- *II. Jalannya Perang* 1. Tanggal dan Awal Serangan Perang dimulai pada 6 Oktober 1973, bertepatan dengan: -->Hari raya Yom Kippur (hari suci Yahudi) → Israel lengah. -->Bulan Ramadan (bagi Muslim) → memiliki makna simbolis bagi Arab. 2. Front Sinai (Mesir) Pasukan Mesir men...

38. Perjanjian Kamp David II: Reaksi-reaksi (Part 2)

BAGAIMANA DENGAN PUBLIK ISRAEL ?  🔥Publik Israel waktu itu terpecah tentang Camp David 2000. Banyak yang menolak karena beberapa alasan: 1. Takut Keamanan Banyak warga Israel takut bahwa jika mereka menyerahkan wilayah (khususnya Yerusalem Timur & Tepi Barat), maka akan ada ancaman serangan atau teror dari Palestina. Mereka merasa “negara Palestina yang merdeka” akan menjadi basis serangan ke Israel. 2. Yerusalem Yerusalem punya nilai agama & sejarah yang sangat tinggi. Banyak orang Israel (khususnya kelompok agama & nasionalis) merasa Yerusalem adalah “ibu kota abadi Israel” & tidak boleh dibagi. 3. Hak Pengungsi Palestina Warga Israel khawatir jika semua pengungsi Palestina kembali, maka demografi Israel bisa berubah & mengancam identitas “negara Yahudi.” 4. Kecurigaan pada Niat Palestina Sebagian publik Israel tidak percaya bahwa Palestina benar-benar ingin hidup damai berdampingan. Mereka khawatir ini hanya “taktik” untuk dapatkan wilayah, lalu lanjut peran...

37. Perjanjian Kamp David II (Part 1)

CAMP DAVID KE II ( Tahun 2000)  1. Latar Belakang (1993–2000) Setelah Perjanjian Oslo 1993 dan pembentukan Otoritas Palestina, harapan tumbuh untuk solusi dua negara. Namun, proses Oslo tersendat oleh perluasan permukiman ilegal Israel dan dibalas dengan serangan bom bunuh diri hamas, serta ketidakpercayaan mendalam dari kedua rakyat.  Presiden AS Bill Clinton mengundang PM Israel Ehud Barak dan Presiden Otoritas Palestina Yasser Arafat ke Camp David pada Juli 2000. 2. Pertemuan Camp David II (11–25 Juli 2000) Selama 14 hari, perundingan intensif dilakukan. Clinton menjadi mediator, mencoba merumuskan kompromi untuk masalah yang sangat sensitif: -->Perbatasan akhir antara Israel dan Palestina. -->Status Yerusalem. -->Permukiman Israel di Tepi Barat. -->Pengungsi Palestina. -->Keamanan. 3. Rencana yang Diajukan PM Israel Ehud Barak menawarkan: -->Negara Palestina di Gaza dan sebagian besar (sekitar 91–95%) Tepi Barat. -->“Pertukaran tanah” (land swap) untuk...

36. KONSPIRASI : Hamas itu Alatnya Israel

Ragil Kurniawan : Saya ada analisis menarik ,  Konspirasi bahwa Hamas adalah alat Israel untuk menghalangi solusi dua negara .. Silahkan disimak , diresapi setelah itu direspon ya... Wait Ini masuk politik divide et Impera ... Politik adu domba ... 1️⃣ Tuduhan “Hamas adalah ciptaan Israel” Yasser Arafat pernah menyebut Hamas sebagai “makhluk Israel”, hingga pengakuan para pejabat Israel sendiri (Avner Cohen, Yitzhak Segev, dan Jenderal Hacohen). Narasi ini menyebut bahwa pada masa awal (1980-an), Israel mendukung kelompok Islamis Palestina (seperti Hamas) secara tidak langsung untuk: -->Melemahkan PLO dan Fatah, yang saat itu sekuler & nasionalis. -->Memecah belah rakyat Palestina (politik “divide et impera”). -->Mencegah terbentuknya front nasional tunggal di bawah PLO yang diakui dunia. --- 2️⃣ Strategi Israel  Menggunakan Hamas Sebagai “Foil” .  Menurut narasi ini, Israel sengaja memperkuat Hamas sebagai “penyeimbang” Fatah-PLO. Kenapa? -->PLO (dan PA) ...

35. REVISI PIAGAM HAMAS 2017

✳️REVISI PIAGAM HAMAS 2017  Piagam Hamas 2017, yang secara resmi disebut “Dokumen Prinsip-Prinsip Umum dan Kebijakan”, diterbitkan pada 1 Mei 2017 di Doha, Qatar.  Dokumen ini menjadi upaya Hamas untuk menyesuaikan diri dengan realitas geopolitik baru dan merespons tekanan internasional, tanpa benar-benar meninggalkan prinsip ideologis dasarnya.  Ini bukan pengganti Piagam 1988 secara resmi, tapi lebih seperti “pembaruan posisi” yang lebih realistis dan taktis. --- Salah satu poin utama dokumen ini adalah pengakuan secara taktis atas Negara Palestina dalam batas 1967, yakni wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.  Hamas menyebutkan bahwa mereka “menerima pembentukan negara Palestina berdaulat di sepanjang perbatasan 4 Juni 1967, tanpa pengakuan terhadap legitimasi pendudukan Israel.”  Ini adalah langkah besar bagi Hamas, yang sejak 1988 selalu mengusung narasi “pembebasan total” Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Tengah. --- Namun, meskipun me...

34. Pengaruh Arab Spring Terhadap Hamas

1. Pengaruh Arab Spring terhadap Hamas Hamas adalah gerakan Islamis yang menguasai Gaza sejak 2007, terpisah dari Otoritas Palestina (Fatah di Tepi Barat). Hamas merasa ini bisa memperkuat posisi politik mereka, terutama setelah Ikhwanul Muslimin (Islamis) menang di Mesir (Morsi). Hamas = cabang ideologis Ikhwanul Muslimin. Kemenangan Ikhwanul Muslimin di Mesir (2012, Morsi) membuat Hamas lebih percaya diri, dan mereka merasa lebih aman karena Mesir (di bawah Morsi) lebih bersimpati pada Gaza. Tapi… ketika Morsi digulingkan (2013) oleh Jenderal Sisi, Hamas kehilangan dukungan Mesir. Mesir di bawah Sisi malah memblokade Gaza lebih keras, memandang Hamas sebagai ancaman. 2. Dampak Arab Spring di Suriah dan Hamas Hamas awalnya punya markas di Damaskus (Suriah), dekat dengan rezim Assad. Ketika Arab Spring berubah jadi perang saudara di Suriah, Hamas memutuskan hubungan dengan Assad (2012) karena Assad membunuh banyak warga sipil Sunni. Ini memutus jalur logistik Hamas ke Iran dan Hizbulla...

33. Negara untuk Zionis atau Yahudi?

[27/5 13.01] Dimas Balikpapan: kan yahudi ada anti zionis, apakah perjuangan zionis saat ini atas nama yahudi israel atau atas nama zionis itu sendiri [27/5 13.06] Abu Zhehir: Biar ndak salah paham, saya jelasin agak panjang dulu Zionisme itu ideologi nasionalisme Yahudi. Tapi kenapa ada Yahudi anti Zionisme? Karena Zionisme ini mempraktekkan kolonialisme & imperialisme.  Ada juga pandangan dari kalangan Naturei Karta, yang menyebutkan kalo Zionisme ini menyalahgunakan Yahudi untuk kepentingan. Mereka berpandangan kalo Yahudi sebenarnya gak boleh punya negara sampai sosok mesias datang, dan Zionis sudah melangkahi ini. Jadi, bisa disimpulkan Zionis berjuang atas nama Yahudi, tetapi tidak sedikit Yahudi yang tidak setuju karena praktik kotornya [27/5 13.12] Ragil_Kurniawan: PM Israel yang moderat seperti Yitzhak Rabin sudah TTD perjanjian Oslo dan mengakui Palestina... DIBUNUH oleh zionis... Jadi, salah satu latar belakang munculnya Hamas , karena yang dihadapi sudah bukan manus...

32. Arab Saudi kok Gak Kena Arab Spring (Part 3)

1️⃣ Strategi Ekonomi Begitu Arab Spring merebak (2011), Raja Abdullah langsung menggelontorkan dana besar-besaran: -->$130 miliar paket bantuan sosial (gaji PNS naik, bonus tunai, pembangunan rumah sakit & perumahan rakyat). -->Subsidi untuk bahan pokok dan infrastruktur publik diperkuat. -->Pinjaman lunak bagi pemuda dan program bantuan kerja. ✳️Hasilnya: rakyat Saudi lebih memilih stabilitas ketimbang turun ke jalan. --- 2️⃣ Kontrol Media & Sensor Ketat -->Pemerintah memblokir situs & akun medsos yang kritis. -->Ulama-ulama aktif menyerukan “loyalitas pada pemimpin” .  -->Demonstrasi dilarang, dan aparat keamanan langsung menindak aksi-aksi kecil. --- 3️⃣ Reaksi Cepat ke Wilayah yang “Rentan” -->Provinsi Timur (Qatif), mayoritas Syiah: ada protes kecil 2011-2012 menuntut kesetaraan, tapi langsung ditekan militer. -->Kerajaan selalu waspada soal Syiah, karena mereka minoritas dan dekat Iran (musuh utama Saudi). Ini penyebab arab spring dan Saudi...

31. ARAB SPRING (Part 2)

5. SURIAH  ✳️Latar Belakang Sebelum Arab Spring Presiden: Bashar al-Assad (berkuasa sejak 2000, menggantikan ayahnya, Hafez al-Assad). Pemerintahan otoriter, dengan partai tunggal Ba’ath. Mayoritas penduduk: Sunni. Pemerintah didominasi oleh minoritas Alawi (sekitar 12% dari populasi, cabang Syiah). Sudah ada ketegangan lama antara rezim Alawi dan mayoritas Sunni. --- 🧭Arab Spring: Awal Protes (2011) Maret 2011: terinspirasi Tunisia & Mesir, protes damai muncul di kota Daraa (selatan). Dipicu oleh penangkapan & penyiksaan anak-anak yang corat-coret grafiti “Rakyat ingin jatuhkan rezim”. Tuntutan awal: reformasi politik, kebebasan, mengakhiri korupsi (bukan penggulingan Assad). --- 🧭Reaksi Brutal Rezim Assad Demonstrasi awalnya damai, tapi pasukan keamanan merespons dengan penembakan dan kekerasan brutal. Kekerasan negara memicu protes semakin meluas ke kota lain (Homs, Hama, Aleppo, Damaskus). Tuntutan berubah dari reformasi → penggulingan Assad. --- 🧭Perang Saudara Dimu...

30. ARAB SPRING (Part 1)

ARAB SPRING  Arab Spring (Musim Semi Arab) adalah serangkaian aksi protes dan pemberontakan yang dimulai pada akhir 2010 dan awal 2011 di negara-negara Arab. Pemicunya adalah rasa frustrasi publik akibat: 1. Krisis ekonomi (tingkat pengangguran tinggi, inflasi, dan kesenjangan sosial). 2. Rezim otoriter (korupsi, represi politik, dan kurangnya kebebasan sipil). 3. Inspirasi lintas negara (efek domino dari Tunisia ke negara lain). DARI MANA AWALNYA ?  Pada 17 Desember 2010, Mohamed Bouazizi, seorang pedagang kaki lima di kota kecil Sidi Bouzid, Tunisia, dianiaya oleh polisi yang menyita gerobaknya karena tidak punya izin berdagang. Frustrasi dan putus asa, Bouazizi membakar dirinya sendiri di depan kantor gubernur. Aksi bakar diri ini memicu demonstrasi spontan yang menuntut keadilan sosial dan ekonomi. Protes di Tunisia menyebar dengan cepat melalui media sosial (Facebook, Twitter) dan jaringan SMS. Awalnya, fokus pada korupsi, ketidakadilan, dan represi. Tuntutan meluas menja...

29. Posisi Hamas Saat Perang Teluk

[25/5 17.59] Ragil_Kurniawan: Hamas kemana ? Merapat ke Iran ... [25/5 18.01] Dimas Balikpapan: Iran ga memihak manapun saat itu ya? tapi Iran susun strategi buat masuk ke Irak? [25/5 18.02] Ragil_Kurniawan: Iya, malah untung karena rivalnya (Irak) babak belur [25/5 18.03] Ragil_Kurniawan: Lihat,, Suriah dan Iran itu ideologinya sama (baath Syiah) . Tapi suriah gabung ke koalisi internasional bersama Saudi ... [25/5 18.03] Dimas Balikpapan: Saat itu Saddam husein dipengaruhi siapa?? seketika invasi kuwait [25/5 18.40] Abu Zhehir: Saddam Hussein ditekan sama Kuwait 2 tahun sebelumnya kan Iran & Irak perang, dan Kuwait ini salah satu negara yang "menyumbang" kepada Irak dalam bentuk utang Nah, perang selesai, tapi Irak jatuh ke dalam krisis ekonomi. Sama Kuwait sering ditekan melalui utang yang besar Semakin parah ketika ada gesekan di forum OPEC. Irak mengajukan untuk ekspor minyak kawasan dibatasi, biar harga minyak tidak turun & Irak bisa memulihkan ekonomi untuk mel...

28. Perang Teluk 1990 (Part 2)

Dampak Geopolitik Utama 1. Hegemoni AS di Teluk Pangkalan militer AS permanen di Arab Saudi, Bahrain, Kuwait. AS menjadi “polisi Teluk” – mempengaruhi politik kawasan. 2. Pelemahan Pan-Arabisme Perang ini memecah solidaritas Arab: -->PLO & Yaman dukung Irak. -->Negara Teluk & Mesir dukung koalisi. -->Arab makin terpecah, membuka jalan bagi perjanjian damai Arab-Israel (Oslo 1993, Jordan-Israel 1994). 3. Iran Sebagai Pemenang Terselubung -->Rival Irak melemah. -->Iran menunggu peluang untuk memperluas pengaruhnya di Irak dan kawasan. 4. Lahirnya Radikalisme Baru Kehadiran pasukan AS di Arab Saudi memicu kemarahan: -->Osama bin Laden dan Al-Qaeda muncul. -->Menganggap rezim-rezim Arab (Saudi, Kuwait) sebagai “boneka Barat.” 1. Negara Arab yang Mendukung Koalisi Internasional (AS dan sekutu) Ini negara-negara yang merasa terancam oleh invasi Irak ke Kuwait dan bergabung membantu AS: ➡️Arab Saudi Paling penting dalam koalisi; menyediakan pangkalan militer utama...

27. Perang Teluk 1990 : Detik-detik Saudi Balik Badan dari Hamas

PERANG TELUK (1990)  1. Latar Belakang Pada 2 Agustus 1990, Irak di bawah pimpinan Saddam Hussein menginvasi Kuwait. Saddam menuduh Kuwait mencuri minyak dari sumur-sumur Irak dan menolak menghapus utang perang Iran-Irak. Invasinya memicu kecaman internasional dan menyebabkan Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi serta mengeluarkan ultimatum bagi Irak untuk mundur. --- 2. Operasi dan Jalannya Perang A. Operasi Desert Shield -->Amerika Serikat dan koalisi internasional (termasuk Inggris, Prancis, Arab Saudi, dan negara-negara Arab lainnya) menempatkan pasukan di Arab Saudi untuk melindungi Kerajaan dari potensi invasi Irak. B. Operasi Desert Storm -->Pada 17 Januari 1991, koalisi memulai serangan udara besar-besaran terhadap posisi Irak. Serangan ini berlangsung selama 42 hari dan menghancurkan banyak infrastruktur militer Irak. Pada 24 Februari 1991, pasukan koalisi memulai serangan darat yang berlangsung hanya 100 jam. Irak dengan cepat kalah dan terpaksa menarik pasukan dar...

26. Kedekatan Iran dan Hamas : Sebuah Pertanyaan

Salah seorang anggota grup WA, ibu SK mempunyai pertanyaan menarik. Begini tanyanya Btw sampai skrg tuh saya masih banyak pertanyaan tentang Hamas  Kenapa pemimpin Iran dan Hamas masih hidup aja ya kan yg kita tau musuh nya yahudi Padahal bukan hal susah buat Yahudi buat menghilangkan mereka  Itu kenapa ya? Penasaran lo aku Maka Abu Zhehir pun menjawab sembari memberikan logikanya  >Sudah banyak petinggi Hamas yang gugur selama perang, puluhan bahkan >Dengan Iran, Israel gak bisa sembarangan, mesti berhati-hati. Karena nyerang Iran sembarangan bisa meningkatkan eskalasi geopolitik di kawasan, ujungnya bisa membuka perang skala besar, Rusia/Cina bisa masuk buat melindungi Iran >"Kalo ga suka Hizbullat atau faksi lain, tinggal dihabisi". Tidak semudah itu, karena perangnya ini bukan perang konvensional. Hizbullat & Hamas bukan negara, mereka organisasi militan, gaya perangnya gerilya. Israel sebagai negara, mesti bener-bener effort untuk membasmi gerakan yang p...

25. Peran Saudi & Iran terhadap Perjuangan Kemerdekaan Palestina era 1948 - 1988 : Hamas Proksi Iran?

Ini adalah arsip diskusi antara Ragil Kurniawan dengan Abu Zhehir: Ragil Kurniawan melontarkan pertanyaan kepada Abu Zhehir, anggota grup WA yang juga pembelajar sejarah, berkaitan pengetahuannya tentang peran Saudi dan Iran terhadap Palestina era 1948 - 1988 Abu Zhehir pun membagikan sedikit wawasannya: Kalo peranan Saudi di awal-awal masa berdirinya Israel, mereka ikut juga dalam perang 1948. Tapi Saudi baru benar-benar ikut andil dalam konflik ini itu setelah perang 1967, di mana negara-negara Arab melalui resolusi Kharthum sepakat untuk tidak menjalin hubungan dengan Israel, dan mereka mulai melakukan embargo minyak bersama Irak terhadap AS. Ketika Mesir mulai membuka hubungan dengan Israel pasca perang 1973, Saudi ini termasuk penentang kerasnya Sedangkan Iran, sebelum 1979 itu masih monarki, ideologi nya sekuler. Dan Iran sejak awal Israel berdiri justru sangat mendukung Israel. Hal ini juga sebenarnya bagian dari doktrin diplomasi periphery nya David Ben Gurion untuk mencari sek...

24. Piagam Hamas 1988

Piagam Hamas 1988 (Asli, dirilis pada 18 Agustus 1988) A. Karakter Ideologis -->Menyatakan bahwa Palestina adalah tanah wakaf Islam yang tidak boleh diserahkan kepada non-Muslim (kafir).  -->Menolak eksistensi negara Israel secara total. -->Menggambarkan konflik sebagai perang agama (Islam vs Yahudi), bukan hanya konflik nasionalis. Kutipan kontroversial: mengutip hadist tentang membunuh Yahudi menjelang hari kiamat. B. Hubungan dengan Ikhwanul Muslimin -->Menyatakan bahwa Hamas adalah sayap dari Ikhwanul Muslimin di Palestina. -->Ikhwan (IM) sebagai dasar ideologis utama Hamas. C. Solusi Palestina -->Hanya ada satu solusi: jihad dan pembebasan seluruh wilayah Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Tengah. -->Menolak negosiasi, kompromi, atau solusi dua negara. ===================== Ini kemunculan awal ... Nanti direvisi pada tahun 2017 .. Biar kita tahu dulu Piagam yang 2017 . Nanti akan berkaitan dengan resolusi map 1967 ...  Makanya, kita harus menger...

23. Kelahiran Hamas : Respons Atas Kegagalan Perjuangan PLO

Setelah menjelaskan situasi sosial & politik Palestina sebelum 1987, Ragil menjelaskan bahwa awal mula kemunculan HAMAS oleh masyarakat Palestina dianggap sebagai pahlawan, meski lahir dari gerakan pendidikan dan di bidang amal sosial. Israel masih tidak menaruh perhatian pada hamas Hamas mendapatkan dukungan rakyat dengan cepat karena sudah menjalankan program pendidikan dan amal sejak lama ... Mereka juga tinggal dan dekat dengan Gaza, tidak seperti PLO yang di luar negeri Darimana dana Hamas ? Kok bisa melakukan kegiatan amal . Nah, anda bisa jawab sendiri ... 😁 Pada waktu itu masih di dukung Saudi ... Tujuan dan Ciri Awal Hamas *Perbedaan dari PLO -->Tidak sekuler: Hamas adalah gerakan Islamis Sunni. -->Tidak mengakui eksistensi Israel sejak awal (dalam piagam asli 1988). -->Menekankan pada militer sebagai bentuk pembebasan Palestina. -->Fokus di dalam wilayah Palestina (berbeda dengan PLO yang berpusat di luar). Menurut Hamas di awal kemunculan, persetan dengan pe...

22. PERJANJIAN TRILATERAL: Detik-detik Terjadinya Serangan 07 Oktober

Perjanjian trilateral antara Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan Israel yang dibahas sejak 2022 hingga 2023 bertujuan untuk menormalisasi hubungan diplomatik antara Saudi dan Israel dengan mediasi AS. 🧭Komponen Utama yang Dibahas Perjanjian ini dikenal sebagai “mega-deal” dan mencakup tiga elemen utama:  1. Perjanjian Pertahanan AS–Saudi Saudi menginginkan jaminan keamanan formal dari AS, mirip dengan perjanjian pertahanan bersama, untuk menghadapi ancaman regional, terutama dari Iran. 2. Program Nuklir Sipil Saudi Saudi meminta bantuan AS dalam mengembangkan program nuklir sipil, termasuk pengayaan uranium di dalam negeri. AS awalnya mengaitkan permintaan ini dengan normalisasi hubungan Saudi-Israel, namun belakangan memisahkan kedua isu tersebut. 3. Normalisasi Saudi–Israel Saudi bersedia menormalisasi hubungan dengan Israel, tetapi mensyaratkan kemajuan signifikan menuju pembentukan negara Palestina. Istilah seperti “pathway to a Palestinian state” sering digunakan, meskipun ...

21. Abraham Accords : Lagi-lagi Palestina Gak Di Ajak

Abraham Accords adalah serangkaian perjanjian diplomatik normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, dimulai pada tahun 2020. Sebelumnya, hanya Mesir (1979) dan Yordania (1994) yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Inisiatif ini muncul di masa pemerintahan Presiden Donald Trump, yang ingin mencetak terobosan diplomatik di Timur Tengah. Siapa saja yang terlibat dalam perjanjian ini ? 1. Uni Emirat Arab (UEA) – 13 Agustus 2020 Menjadi negara Teluk pertama yang menormalisasi hubungan dengan Israel. UEA menyatakan bahwa kesepakatan ini ditukar dengan penundaan aneksasi wilayah Tepi Barat oleh Israel (meski Israel tidak benar-benar membatalkannya secara permanen). Perjanjian mencakup: kerja sama ekonomi, teknologi, penerbangan langsung, visa, dan pertukaran kedutaan. 2. Bahrain – 11 September 2020 Menyusul langkah UEA. Bahrain menekankan bahwa langkah ini bertujuan untuk perdamaian regional, tetapi dikritik karena tidak ...

20. Pernyataan Kontroversial Petinggi Hamas

Seperti yang telah banyak beredar di dunia maya, ada beberapa pernyataan petinggi Hamas yang menjadi kontroversial karena multitafsir sebagaimana yang disampaikan oleh anggota grup "Pro Kontra Hamas" bernickname Arsya Khansa "Kembali ke yang perkataan hamas tentang .. wanita, anak² & lansia sebagai tameng manusia, itu perkataan dari fathi hammad (anggota biro politik Hamas sejak 2017). Orasi dia di tahun 2018. Ada full videonya di twitter. Ini menimbulkan protes di kalangan aktivis palestina. Sebenernya perkataan² dr para petinggi hamas suka kontroversial. Bahkan husein gazapun gitu juga" Ragil Kurniawan (anggota grup sekaligus yang sering memaparkan sejarah singkat perkembangan politik Palestina) membenarkan dengan memberi catatan " Namun, Hamas sendiri membantah secara sistematis bahwa mereka “menggunakan tameng manusia,” dan menyatakan bahwa serangan Israel kerap menargetkan area sipil secara indiscriminatif, bukan karena strategi Hamas semata. Hal ini m...

19. REALITA DUA KUTUB

REALITA DUA KUTUB :  1. Israel (Zionis): Tanah dari sungai Yordan sampai Laut Tengah adalah milik eksklusif Yahudi.  Negara Palestina? Tidak perlu. 2. Hamas (dan berbagai kelompok perlawanan): Tanah Palestina dari sungai ke laut adalah milik bangsa Palestina.  Israel adalah proyek kolonial yang tidak sah. Maka, selama tidak ada satu pihak yang bersedia mengakui eksistensi pihak lain sebagai entitas yang sah, maka konflik ini tidak akan berakhir dengan damai.  Ia hanya: -->mereda sementara, lalu meledak lagi, -->menjadi perang ideologis lintas generasi, -->atau berubah jadi perang narasi global yang melampaui batas teritorial. Perlu direnungkan: Banyak warga biasa (baik Yahudi maupun Arab) tidak ingin hidup dalam perang abadi.  Tapi elite kekuasaan, ideologi, dan kepentingan global menciptakan kondisi yang membuat jalan damai tampak mustahil. Dinamika historis, dendam turun-temurun, dan kegagalan rekonsiliasi akibat luka lama yang tidak pernah sembuh. Ol...

18. Perjanjian Kamp David 1978 : Awal Mula Pengkhianatan Mesir

🔥CAMP DAVID (1978) Apa itu Camp David? Camp David adalah kediaman resmi Presiden Amerika Serikat yang terletak di pegunungan Maryland, AS.  Namun, yang sering disebut “Camp David” dalam konteks Timur Tengah adalah pertemuan yang berlangsung di sana pada tahun 1978, yang menghasilkan Kesepakatan Camp David (Camp David Accords). --- Latar Belakang (1970-an) Pada 1970-an, konflik Arab-Israel masih panas. 1967: Israel menduduki wilayah Sinai Mesir dalam Perang Enam Hari. 1973: Mesir dan Suriah melancarkan Perang Yom Kippur untuk merebut kembali wilayah yang diduduki. -->Mesir (Presiden Anwar Sadat) ingin mengambil kembali Sinai dan memulihkan hubungan dengan Barat. -->Israel (PM : Menachem Begin) ingin keamanan jangka panjang. -->AS (Jimmy Carter) ingin stabilitas di Timur Tengah. ☕ Di camp David berbicara palestina, tapi lagi2 tidak ada perwakilan Palestina disana ... 🔥Isu Palestina di Camp David Bagian kedua perjanjian menyerukan: 1. Otonomi terbatas untuk Palestina di Tep...

17. INTERMEZZO : Solusi Untuk Penderitaan Palestina

Setelah seperti biasa di paparkan materi terkait sejarah geopolitik di timur tengah, terutama sejarah penjajahan Palestina. Grup WA "Pro Kontra Hamas : Mencari Titik Tengah" dibuka untuk siapapun bebas berdiskusi. Diskusi di awali dengan pertanyaan oleh Ragil Kurniawan : SOLUSI UNTUK PALESTINA APA? Abu Zhehir pun mencoba memberikan pandangannya : Kalo pendapat saya agak radikal, ngikutin visi nya kelompok militan Palestina >Entitas Zionis harus diberangus, sehingga tidak ada dominasi Yahudi  >Negara-negara Arab mesti kembali pada resolusi Kharthum >Pengaruh imperialisme barat di timur tengah mesti dibatasi Terdengar radikal & susah buat direalisasikan dalam jarak dekat, tapi nasib Palestina akan lebih jelas daripada bersikap pragmatis sebagaimana penguasa Arab yang ikut Abraham Accords dengan dalih untuk melawan Iran Pandangan radikal di atas, di elaborasi oleh Ragil Kurniawan. Begini pandangan Ragil.... Bersatu dulu lah palestina Tanpa persatuan internal, impian...

16. Islam Momok Imperialisme Eropa

Pada diskusi di artikel sebelumnya oleh 3 anggota grup WA yaitu Putra Abu Hafizhah, Ragil Kurniawan, dan Abu Zhehir.  Putra Abu Zhehir melanjutkan pendapatnya : Dan dalang yg meruntuhkan Turki Utsmani sampai bener² hancur ya Inggris dengan menyusupkan Kemal Attaturk Setelah Runtuhnya Turki Utsmani Akhirnya Zionist mulai masuk ke Palestina Maka, Abu Zhehir pun mengelaborasi : Naiknya Ataturk & masuknya Zionisme…  Sepertinya ini upaya Inggris & barat buat melemahkan timur tengah selemah-lemahnya untuk mencegah bangkitnya kekuatan besar & mandiri seperti Utsmani Balfour act, itu juga atas dukungan Inggris Pemberontakan Arab 1916, diinisiasi Syarif Hussain dengan bantahan Thomas Edward Lawrence Dengar-dengar, Syarif Hussain & Faishal bin Hussain sempat mendukung Balfour act Putra Abu Hafizhah sedikit mengkoreksi Abu Zhehir dengan menyatakan : Lebih tepatnya bukan Timur Tengah tapi melemahkan Islam secara keseluruhan Abu Zhehir kembali menanggapi  : Bener sih I...

15. MUSUH UTAMA : Zionis dan Bukan Sekadar Yahudi

Setelah pemaparan materi yang telah di up di blog ini di artikel sebelum-sebelumnya, maka seperti biasa grup WA akan dibuka untuk siapa saja bisa mengirim pesan. Terjadilah diskusi antara Ragil Kurniawan, Abu Zhehir, dan Putra Abu Hafizhah. Setelah di artikel sebelumnya telah diarsipkan diskusi berbentuk dialog oleh Ragil Kurniawan sebagai pihak mewakili kontra Hamas dan Abu Zhehir sebagai pro Hamas. Putra Abu Hafizhah mencoba bertanya sembari memberi pernyataan: "Kalo Dengan Zionist sudah sangat jelas tidak ada kata diplomasi mereka hanya tau bahasa perang, karena memang solusi untuk Palestina hanya satu usir sepenuhnya penjajahan Zionist" Maka ditanggapi oleh Ragil Kurniawan: "Sebentar ,  Masih ada Abraham Accord...  Saudi sudah berupaya untuk melakukan diplomasi untuk Palestina... Tapi gagal karena serangan 7 Oktober.. Seandainya ga ada Hamas , mungkin saja ada secercah harapan untuk Palestina..." Maka Putra Abu Hafizhah pun mencoba bertanya lagi: Dari isi perjan...

14. DIALOG DENGAN KONTRA HAMAS (Part 2)

Ragil Kurniawan, anggota grup WA sekaligus pemateri utama, bertanya untuk mewakili kalangan kontra Hamas dengan mengajukan pertanyaan dan pernyataan yang selama ini dimunculkan oleh pihak Kontra Hamas. "Dampak dari serangan itu (Serangan 07 Oktober oleh Hamas) sekarang mengerikan... Apa Hamas ga mempertimbangkan?" Abu Zhehir (anggota grup lain yang juga seorang pembelajar sejarah) menjelaskan  Dampaknya juga gede terhadap Zionis Dari perang ini, moril tempur Zionis sebenarnya menurun, bahkan mereka mengatakan sendiri, efeknya lebih buruk dari perang Yom Kippur 1973 Perhatian internasional sekarang kembali terfokus ke Palestina. Negara-negara Eropa banyak yang mulai mengakui kedaulatan Palestina, Turki memutus hubungan diplomatis dengan Israel, normalisasi dengan Saudi ambruk. Ini sudah cukup gede efeknya Sedangkan di medan perang Gaza. Ya, serangan balik Zionis itu besar efeknya secara material. Tapi, goal peperangan mereka belum ada yang diraih sama sekali.  1) Pembebasan ta...