15. MUSUH UTAMA : Zionis dan Bukan Sekadar Yahudi

Setelah pemaparan materi yang telah di up di blog ini di artikel sebelum-sebelumnya, maka seperti biasa grup WA akan dibuka untuk siapa saja bisa mengirim pesan.


Terjadilah diskusi antara Ragil Kurniawan, Abu Zhehir, dan Putra Abu Hafizhah.


Setelah di artikel sebelumnya telah diarsipkan diskusi berbentuk dialog oleh Ragil Kurniawan sebagai pihak mewakili kontra Hamas dan Abu Zhehir sebagai pro Hamas.



Putra Abu Hafizhah mencoba bertanya sembari memberi pernyataan:

"Kalo Dengan Zionist sudah sangat jelas tidak ada kata diplomasi mereka hanya tau bahasa perang, karena memang solusi untuk Palestina hanya satu usir sepenuhnya penjajahan Zionist"

Maka ditanggapi oleh Ragil Kurniawan:

"Sebentar , 

Masih ada Abraham Accord... 

Saudi sudah berupaya untuk melakukan diplomasi untuk Palestina...

Tapi gagal karena serangan 7 Oktober..

Seandainya ga ada Hamas , mungkin saja ada secercah harapan untuk Palestina..."


Maka Putra Abu Hafizhah pun mencoba bertanya lagi:


Dari isi perjanjian aja itu jelas mengakui adanya Israel, bagaimana mungkin Palestina bisa merdeka ? 

Kecuali dalam perjanjian tersebut ada poin Israel wajib meninggalkan palestina sepenuhnya termasuk pemukiman ilegal oke bisa ada peluang Palestina merdeka

Malah negara² Arab menormalisasi dengan Musuh.


Ragil pun menjawab dengan :

Ada yang terlewat dari informasi itu .. 

Yang terakhir 2022-2023 ada perjanjian antara Amerika - Saudi - Israel . Tentang kesepakatan Nuklir..

Saudi menyisipkan untuk Palestina ...

Gara2, 7 Oktober . Kesepakatan beku ..

Ya menurut orang Palestina ini sebuah bentuk pengkhianatan...


Ragil pun melanjutkan :

Abraham Accord ini sebuah bentuk pengkhianatan dari kesepakatan Inisiasi Arab Peace 2002 . 

Inisiasi itu menyatakan: tidak ada normalisasi dengan Israel sebelum Israel menarik diri dari wilayah pendudukan 1967 dan memberikan solusi adil bagi Palestina.


Sakit banget kalo jadi orang Palestina...

Mereka tidak dilibatkan dalam Abraham Accord...


Solusi adil itu ya diterima oleh palestina .. yaitu wilayah sesuai map 1967


Abu Zhehir pun mengelaborasi :


Adil dalam sudut pandang internasional: solusi dua negara, Israel harus mundur ke garis perbatasan pra-1967, sehingga Palestina bisa full self-governing di Tepi Barat & Gaza


Apakah adil bagi Palestina? Ini jadi problem, khususnya kelompok militan yang idealismenya soal pembebasan Palestina & pembubaran entitas Zionisme



Bagi kelompok Zionis yang menginginkan "ruang hidup" (atau bahasa Nazi nya _Lebensraum_), ya tidak adil. Dan mereka lah yang saat ini berkuasa di Israel


Apalagi sejak menjelang intifadhah, ada Meir Kagan, yang punya ide brutal & rasis soal Zionisme. Muncullah Kahanisme, yang melahirkan sosok seperti Baruch Goldstein yang nembakin puluhan orang di masjid Hebron


Upaya kerjasama HAMAS-Saudi pun gagal. Karena idealisme Hamas yang solusi satu negara, sedangkan negara-negara Arab solusi dua negara


Putra Abu Hafizhah pun melanjutkan pendapatnya :

Ana kurang sepakat klo solusi dua negara, karena itu sama saja mengakui adanya Israel padahal hakikatnya Israel tidak ada


Maka dijawab oleh Ragil :

Israel menang perang pak . 

Gue pemenang bos. 
Lu kalah kok ga terima .

Istilahnya begitu



Abu Zhehir pun mengelaborasi ketidaksepakatan Putra Abu Hafizhah di atas :

Betul
Bahkan aktivis ekspatriat Yahudi sekaliber Ilan Pappe & Noam Chomsky sepakat kalo solusi dua negara itu gak lebih dari delusi perdamaian

Negara Zionis akan tetap punya pengaruh di "negara Palestina"


Putra Abu Hafizhah pun melanjutkan :

Sebenarnya klo Yahudi yg bener² mereka damai di wilayah Masjid Al Aqsha juga, cuma memang yg menjajah ini kan Zionist



Maka Abu Zhehir pun mengelaborasi :

Yahudi Neturei Karta, anti Zionis, dan yang sering muncul kalo mereka ikut demo pro Palestina

Akar masalah utamanya ada di Zionisme...



Makanya Ahmad Yassin dulu menekankan, peperangan Palestina itu melawan Zionis, bukan Yahudi. Karena Zionis ini Yahudi yang harbi. Sedangkan Yahudi secara umum, punya pendapat berbeda-beda


Nah, Zionisme juga mencontek kolonialisme Inggris di Amerika, yang hasilnya membantai & mengusir suku asli




Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. Asal Mula Konflik Palestina - Israel: Ringkasan Sejarah (Part 1)

14. DIALOG DENGAN KONTRA HAMAS (Part 2)

9. Kritik Atas Perjanjian Oslo