39. Perang Yom Kippur 1973
PERANG YOM KIPPUR 1973
*I. Latar Belakang*
1. Konflik Arab-Israel yang Terus Berlanjut
Setelah Perang Enam Hari (1967), Israel menduduki wilayah Arab: Semenanjung Sinai (Mesir), Dataran Tinggi Golan (Suriah), serta Tepi Barat dan Yerusalem Timur (Palestina). Hal ini memicu ketegangan berkepanjangan di kawasan.
2. Tujuan Mesir dan Suriah
Presiden Mesir Anwar Sadat dan Presiden Suriah Hafez al-Assad bertekad memulihkan kehormatan Arab yang “terluka” akibat kekalahan pada 1967.
-->Mesir ingin merebut kembali Sinai.
-->Suriah ingin merebut kembali Dataran Tinggi Golan.
3. Persiapan Rahasia
Mesir dan Suriah melakukan koordinasi militer secara rahasia, dengan dukungan senjata dan pelatihan dari Uni Soviet.
---
*II. Jalannya Perang*
1. Tanggal dan Awal Serangan
Perang dimulai pada 6 Oktober 1973, bertepatan dengan:
-->Hari raya Yom Kippur (hari suci Yahudi) → Israel lengah.
-->Bulan Ramadan (bagi Muslim) → memiliki makna simbolis bagi Arab.
2. Front Sinai (Mesir)
Pasukan Mesir menyeberangi Terusan Suez, menggunakan pompa air tekanan tinggi untuk menghancurkan tanggul pasir Israel. Mereka berhasil merebut beberapa pos di Garis Bar Lev (benteng pertahanan Israel di Sinai).
Serangan mendadak ini mengejutkan Israel.
3. Front Golan (Suriah)
Pasukan Suriah menyerang Dataran Tinggi Golan dan sempat merebut beberapa posisi penting. Israel kewalahan di awal serangan dan terpaksa mundur.
---
*III. Perubahan Jalannya Perang*
1. Respon Israel
Israel cepat memobilisasi pasukan cadangan. Dengan dukungan besar dari Amerika Serikat (jembatan udara suplai senjata), Israel mulai melakukan serangan balik. Di Sinai, pasukan Israel di bawah Ariel Sharon melakukan manuver memotong jalur pasukan Mesir dan menyeberang Terusan Suez ke wilayah Mesir. Di Golan, pasukan Israel berhasil merebut kembali wilayah yang diduduki Suriah.
2. Mediatisasi Konflik
AS dan Uni Soviet khawatir perang melebar menjadi konflik global. Keduanya terlibat dalam upaya diplomasi intensif di PBB.
---
*IV. Akhir Perang*
1. Gencatan Senjata
22 Oktober 1973: Resolusi Dewan Keamanan PBB (Res. 338) menuntut gencatan senjata segera.
25 Oktober 1973: Gencatan senjata sepenuhnya berlaku.
2. Hasil Wilayah
Mesir berhasil mendapatkan “kemenangan psikologis” karena bisa merebut sebagian Sinai (meski akhirnya Israel kembali melakukan serangan balik dan masuk wilayah Mesir). Suriah gagal mendapatkan Golan. Garis demarkasi berubah, tetapi wilayah utama tetap di tangan Israel.
---
*V. Dampak Perang*
1. Politik dan Diplomasi
Keberanian Mesir & Suriah meningkatkan moral negara-negara Arab. Perang ini membuka pintu bagi diplomasi damai → Perjanjian Camp David (1978) antara Mesir dan Israel. Mesir menjadi negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel, tetapi dikucilkan oleh negara-negara Arab lainnya.
2. Ekonomi dan Minyak
Negara-negara Arab (OPEC) menggunakan embargo minyak terhadap negara-negara pendukung Israel (AS, Eropa Barat) → krisis minyak global 1973.
Harga minyak melonjak, memengaruhi ekonomi dunia.
---
*VI. Kesimpulan*
✅ Perang Yom Kippur 1973 adalah momen dramatis yang mengguncang kawasan dan dunia.
✅ Meski Israel tetap memegang wilayah utama, perang ini membuktikan kemampuan Arab untuk menantang Israel secara militer.
✅ Konflik ini menjadi tonggak penting menuju diplomasi damai (Camp David) dan menegaskan peran geopolitik minyak di Timur Tengah.
Israel dibantu Amerika dan negara2 barat ..
Mesir dan Suriah dibantu Soviet ...
See, perang dingin AS dan Soviet mempengaruhi geopolitik timteng ..
Referensi:
📚Kahana, Ephraim. "Early Warning Versus Concept: The Case of the Yom Kippur War 1973." Intelligence and National Security, vol. 17, no. 2, 2002, pp. 81–104.
-->Studi tentang kegagalan intelijen Israel menjelang perang.
📚Mintz, Alex, dan Itai Schneiderman. "From Groupthink to Polythink in the Yom Kippur War Decisions of 1973." European Review of International Studies, vol. 5, no. 1, 2018, pp. 48–66.
-->Membahas dinamika pengambilan keputusan dalam kepemimpinan Israel selama perang.
Komentar
Posting Komentar