41. Pasca Embargo Minyak
Embargo minyak Arab tahun 1973, yang dipimpin Raja Faisal bin Abdulaziz dan negara-negara Arab anggota OPEC (khususnya OAPEC: Organisasi Negara-Negara Arab Pengekspor Minyak), secara resmi berakhir pada Maret 1974.
*1. Tujuan Tercapai (Sebagian Besar)*
✅Embargo ini dimaksudkan untuk memaksa negara-negara Barat, khususnya AS dan Belanda, untuk menghentikan dukungan mereka terhadap Israel selama Perang Yom Kippur (Oktober 1973).
✅Tekanan ekonomi ini cukup berhasil: embargo memicu krisis energi global, harga minyak naik drastis, dan menekan negara-negara Barat untuk terbuka pada proses perdamaian.
✅Konferensi Jenewa 1973 dan diplomasi shuttle yang dipimpin Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger menjadi tanda dimulainya proses perdamaian.
*2.Tekanan Diplomatik AS*
✅AS (Presiden Nixon & Menlu Kissinger) melakukan diplomasi intensif ke negara-negara Arab.
✅Mereka berjanji untuk menjadi “penjamin” proses perdamaian antara Arab-Israel, termasuk komitmen penarikan pasukan Israel dari beberapa wilayah Arab yang diduduki.
✅Diplomasi ini meyakinkan beberapa negara Arab bahwa kelanjutan embargo bisa merugikan mereka sendiri secara ekonomi dan politik.
*3.Kerugian Ekonomi Bagi Negara Arab*
✅Meskipun embargo menaikkan pendapatan minyak, beberapa negara Arab khawatir dampaknya jangka panjang:
-->negara-negara Barat mempercepat diversifikasi energi (misalnya, pengembangan energi nuklir dan pengeboran minyak di Laut Utara).
-->Ini memunculkan kekhawatiran bahwa embargo bisa menjadi bumerang bagi ekonomi Arab dalam jangka panjang.
*4. Perpecahan di antara Negara-Negara Arab*
✅Tidak semua negara Arab sepakat melanjutkan embargo selamanya. Beberapa negara Arab produsen minyak (terutama yang ekonominya sangat bergantung pada ekspor minyak) mendesak segera mengakhiri embargo agar aliran pendapatan kembali stabil.
📌 Akhir Resmi Embargo
Pada Maret 1974, Arab Saudi dan negara-negara OAPEC lainnya secara resmi mengumumkan berakhirnya embargo bagi Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain.
Produksi dan ekspor minyak kembali normal meskipun harga tetap tinggi, sehingga menguntungkan negara produsen.
💡 Intinya:
✅ Embargo minyak = “game changer” yang memaksa AS (dan Barat) terbuka pada peran negara Arab, bukan hanya Israel.
✅ Camp David = hasil dari “kesadaran baru” pasca embargo: stabilitas dan energi tidak bisa dilepaskan dari kerjasama Arab.
Referensi Tambahan :
📚Daniel Yergin, The Prize: The Epic Quest for Oil, Money, and Power.
📚James A. Bill, The Eagle and the Lion: The Tragedy of American-Iranian Relations.
📚Henry Kissinger, Years of Upheaval.
Komentar
Posting Komentar