28. Perang Teluk 1990 (Part 2)

Dampak Geopolitik Utama

1. Hegemoni AS di Teluk

Pangkalan militer AS permanen di Arab Saudi, Bahrain, Kuwait.

AS menjadi “polisi Teluk” – mempengaruhi politik kawasan.

2. Pelemahan Pan-Arabisme

Perang ini memecah solidaritas Arab:

-->PLO & Yaman dukung Irak.
-->Negara Teluk & Mesir dukung koalisi.
-->Arab makin terpecah, membuka jalan bagi perjanjian damai Arab-Israel (Oslo 1993, Jordan-Israel 1994).

3. Iran Sebagai Pemenang Terselubung

-->Rival Irak melemah.
-->Iran menunggu peluang untuk memperluas pengaruhnya di Irak dan kawasan.

4. Lahirnya Radikalisme Baru

Kehadiran pasukan AS di Arab Saudi memicu kemarahan:

-->Osama bin Laden dan Al-Qaeda muncul.
-->Menganggap rezim-rezim Arab (Saudi, Kuwait) sebagai “boneka Barat.”



1. Negara Arab yang Mendukung Koalisi Internasional (AS dan sekutu)

Ini negara-negara yang merasa terancam oleh invasi Irak ke Kuwait dan bergabung membantu AS:

➡️Arab Saudi
Paling penting dalam koalisi; menyediakan pangkalan militer utama bagi pasukan AS dan koalisi.

➡️Kuwait
Tentunya didukung penuh koalisi, karena negaranya sendiri diserang.

➡️Mesir
Mendapat bantuan ekonomi besar dari AS sebagai imbalan.

➡️Suriah
Bergabung walau ideologinya Ba’ath (sama dengan Irak), karena ingin menyaingi Saddam Hussein.

➡️Uni Emirat Arab (UEA)
Dukung penuh dan sumbang dana besar.

➡️Qatar
Ikut mendukung koalisi, meski skala lebih kecil.

➡️Oman
Memberi akses pangkalan dan dukungan politik.

➡️Bahrain
Menjadi tuan rumah Armada ke-5 AS.
---

2. Negara Arab yang Mendukung Irak (Saddam Hussein)

Dukungan ini lebih simbolik dan diplomatik, bukan militer:

✳️Yaman
Mendukung Irak di PBB, akibatnya hubungan Yaman dengan negara-negara Teluk memburuk drastis.

✳️Yordania
Secara tidak resmi mendukung Irak (karena hubungan ekonomi erat). Tapi tidak mengirim pasukan.

✳️PLO (Organisasi Pembebasan Palestina)
Pimpinan Yasser Arafat mendukung Saddam, berharap balasan atas bantuannya ke Palestina.
---

3. Negara Arab yang Netral atau Ragu-ragu

✳️Libya
Mendukung Irak secara retorik, tapi tidak aktif terlibat.

✳️Aljazair, Tunisia, Maroko
Secara umum mendukung posisi Arab Saudi, tapi tidak punya peran militer besar.
---

Intinya:

Negara-negara Teluk (Saudi, UEA, Qatar, Bahrain, Oman, Kuwait) dan Mesir-Suriah → Bergabung Koalisi Internasional.

Yaman, Yordania, PLO → Lebih dekat ke Irak.

Libya, Aljazair, Tunisia, Maroko → Netral atau terbatas.
---

Kenapa mereka terpecah?

🧭Minyak & Ekonomi: Negara-negara Teluk kaya, dan ancaman Irak langsung terasa buat mereka.

🧭Nasionalisme Arab: Sebagian masih kagum pada retorika Saddam “pembela Arab.”

🧭Persaingan Internal: Irak dan Suriah sama-sama Ba’ath, tapi bersaing memperebutkan kepemimpinan Arab.


Oleh Ragil Kurniawan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. Asal Mula Konflik Palestina - Israel: Ringkasan Sejarah (Part 1)

14. DIALOG DENGAN KONTRA HAMAS (Part 2)

36. KONSPIRASI : Hamas itu Alatnya Israel