25. Peran Saudi & Iran terhadap Perjuangan Kemerdekaan Palestina era 1948 - 1988 : Hamas Proksi Iran?
Ini adalah arsip diskusi antara Ragil Kurniawan dengan Abu Zhehir:
Ragil Kurniawan melontarkan pertanyaan kepada Abu Zhehir, anggota grup WA yang juga pembelajar sejarah, berkaitan pengetahuannya tentang peran Saudi dan Iran terhadap Palestina era 1948 - 1988
Abu Zhehir pun membagikan sedikit wawasannya:
Kalo peranan Saudi di awal-awal masa berdirinya Israel, mereka ikut juga dalam perang 1948. Tapi Saudi baru benar-benar ikut andil dalam konflik ini itu setelah perang 1967, di mana negara-negara Arab melalui resolusi Kharthum sepakat untuk tidak menjalin hubungan dengan Israel, dan mereka mulai melakukan embargo minyak bersama Irak terhadap AS. Ketika Mesir mulai membuka hubungan dengan Israel pasca perang 1973, Saudi ini termasuk penentang kerasnya
Sedangkan Iran, sebelum 1979 itu masih monarki, ideologi nya sekuler. Dan Iran sejak awal Israel berdiri justru sangat mendukung Israel. Hal ini juga sebenarnya bagian dari doktrin diplomasi periphery nya David Ben Gurion untuk mencari sekutu non Arab di kawasan, demi meng-counter pengaruh Arab yang saat itu sangat anti terhadap Israel. Di samping Iran, ada Turki & komunitas Kurdi yang tersebar di perbatasan Suriah, Irak, & Turki.
Stance Iran mulai berubah sejak revolusi 1979. Shah Reza Pahlevi waktu itu tidak disukai rakyatnya, karena sikapnya yang represif terhadap agama & terlalu manut sama barat, didukung dengan kondisi ekonomi yang memburuk sejak 1975. Meski sejak 1979 mereka sudah resmi anti Israel, ketika perang Irak-Iran mereka didukung Israel karena Saddam Hussein waktu itu jadi ancaman bagi Israel. Ya singkatnya dalam rangka melawan _common enemy_
Komentar
Posting Komentar