Postingan

1. Asal Mula Konflik Palestina - Israel: Ringkasan Sejarah (Part 1)

Gambar
 Awalnya kan begini, ras yahudi yang ada di eropa mengalami perlakuan diskriminasi dan bullying. Semua kejadian wabah dan segala kesialan di eropa yang dituduh adalah Yahudi .   Hingga puncaknya terjadi Holocaust oleh Hitler yang mengakibatkan jutaan orang yahudi dibunuh.  Ingat ya, itu yahudi di Eropa.   Yahudi di Asia, di timur tengah dan di dunia Arab damai2 saja . Yahudi hidup damai berdampingan dengan muslim , Kristian dll . Tidak ada masalah.  Kembali ke Holocaust.  Setelah itu muncul ide Der Judenstaat. Yaitu kelompok Yahudi Zionis yang mencanangkan Negara Khusus Yahudi .  Terjadi mufakat antara Zionis yang dipelopori oleh Theodore Hazl dengan Elite Inggris Rostchild . Bahwa disetujui berdirinya negara Yahudi di tanah Palestina . Deklarasi Balfour (1917) .  Waktu itu, Palestina bukanlah negara yang berdaulat dia nama sebuah wilayah yang berada dalam kekuasaan Ottoman. Setelah Ottoman kalah Perang Dunia 1 ,  Wilayah Palestina berada dal...

62. DIANGKATNYA ALI BIN ABI THALIB JADI KHALIFAH

*Prosesi Pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah Keempat (35 H / 656 M)* *A. Situasi Politik Pasca Kematian Utsman bin ‘Affan* Kematian Khalifah Utsman bin ‘Affan menciptakan kekosongan kekuasaan yang sangat genting di ibu kota pemerintahan Islam, Madinah. Setelah Utsman terbunuh pada 18 Dzulhijjah 35 H (17 Juni 656 M), kekhalifahan Islam tidak memiliki pemimpin yang sah secara langsung, karena beliau tidak menunjuk pengganti secara formal sebelum wafat. Situasi Madinah sangat mencekam. Para sahabat utama, termasuk para tokoh senior dari kalangan Muhajirin dan Anshar, berada dalam ketakutan. Di sisi lain, massa pemberontak dari Mesir, Kufah, dan Basrah masih bercokol di Madinah dan menekan elit-elit sahabat untuk segera menunjuk pengganti Utsman. Ketegangan ini menjadi semakin kompleks karena belum adanya konsensus di kalangan elit politik Islam. Para sahabat utama seperti Sa‘d bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah enggan secara langsung menerima jabatan...

61. KEMATIAN UTSMAN BIN AFFAN (Part 3)

*F. Perlakuan terhadap Jenazah* Setelah pembunuhan, para pemberontak bahkan sempat menjarah rumah Utsman, mengambil barang-barang milik pribadi dan istri beliau. Jenazahnya dibiarkan di rumah beberapa lama karena situasi Madinah sangat tegang. Istri Utsman, Naila binti Farafisah, sempat mendatangi sejumlah sahabat untuk meminta bantuan menguburkan suaminya. Namun sebagian dari mereka juga dalam keadaan ketakutan karena intimidasi pemberontak. Akhirnya, beberapa orang sahabat seperti: Ali bin Abi Thalib (r.a.) Zubair bin Awwam Hakim bin Hizam Jubair bin Mut’im dan beberapa anggota keluarga dari Bani Umayyah ...berkumpul secara diam-diam pada malam hari dan menguburkan jenazah Utsman di Baqi’, bukan di pemakaman umum, melainkan di sisi pekuburan orang Yahudi karena pemberontak melarang pemakaman resmi. Sumber menyebutkan bahwa jumlah pengiring jenazahnya tidak lebih dari dua belas orang. *G. Reaksi Sahabat dan Umat Islam* Reaksi atas pembunuhan ini sangat luas dan dramatis: >Ali bin A...

60. KEMATIAN UTSMAN BIN AFFAN (Part 2)

*C. Pemberontakan dan Pengepungan Rumah Khalifah* Ketidakpuasan yang sebelumnya bersifat sporadis kemudian terorganisir dalam bentuk pemberontakan terbuka. Pada tahun 35 H, sekitar dua ribu orang dari Mesir, Kufah, dan Basrah datang ke Madinah dengan dalih untuk menyampaikan aspirasi dan mengadukan kebijakan pemerintah pusat. Mereka diterima secara damai oleh Utsman dan diajak berdialog. Utsman menyetujui beberapa tuntutan mereka dan menjanjikan pergantian beberapa pejabat yang dianggap tidak adil. Namun, peristiwa berubah drastis ketika kelompok dari Mesir menemukan seorang budak membawa surat rahasia yang konon berisi perintah dari Utsman kepada gubernur Mesir agar membunuh para delegasi tersebut. Surat ini dianggap bukti pengkhianatan, meskipun Utsman secara tegas bersumpah bahwa ia tidak pernah mengeluarkan surat demikian. Dugaan kuat bahwa surat tersebut adalah hasil pemalsuan yang dilakukan oleh tangan-tangan dalam istana, salah satunya Marwan bin Hakam. Namun, secara historis, k...

59. KEMATIAN UTSMAN BIN AFFAN (Part 1)

*KEMATIAN UTSMAN BIN ‘AFFAN radhiyallahu anhu* *A. Latar Belakang* Masa kekhalifahan Utsman bin ‘Affan (r.a.) berlangsung selama kurang lebih dua belas tahun (23–35 H/644–656 M), menjadikannya pemerintahan terpanjang di antara Khulafaur Rasyidin. Masa kepemimpinannya diawali dengan kondisi yang relatif stabil dan berkembang, di mana wilayah kekuasaan Islam meluas hingga Afrika Utara dan Asia Tengah.  Pemerintahan Khalifah Utsman bin ‘Affan memasuki fase krisis pada paruh kedua masa kekuasaannya. Jika dalam enam tahun pertama beliau dikenal sebagai pemimpin yang dermawan, adil, dan meneruskan semangat kepemimpinan Umar bin Khattab, maka enam tahun terakhir ditandai dengan gelombang ketidakpuasan yang semakin meluas. Ketidakpuasan ini berasal dari berbagai faktor internal dan eksternal, serta melibatkan elemen politik, sosial, administratif, hingga persepsi keagamaan.  *B. Penyebab Ketidakpuasan Sosial-Politik terhadap Pemerintahan Utsman bin 'Affan* *1. Tuduhan Nepotisme dan Do...

58. Sejarah Kelam Aljazair : Perang Saudara 1991 - 2002

*Konflik Bersaudara di Aljazair (1991–2002)* *A. Latar Belakang* Konflik bersaudara yang terjadi di Aljazair antara tahun 1991 hingga 2002, yang sering disebut sebagai "Black Decade" atau "La Décennie Noire", merupakan salah satu perang saudara paling berdarah di dunia Arab modern. Konflik ini dipicu oleh pembatalan pemilu demokratis yang hampir dimenangkan oleh Front Islamique du Salut (FIS), yang kemudian memicu gelombang pemberontakan bersenjata, tindakan represif negara, dan kekerasan tak terkendali di kalangan masyarakat sipil. Konflik ini menewaskan lebih dari 150.000 jiwa, menciptakan trauma nasional, dan meninggalkan jejak mendalam dalam lanskap politik dan sosial Aljazair. *B.Akar Konflik* *1. Krisis Ekonomi dan Ketidakpuasan Sosial (1980-an)* Aljazair mengalami krisis ekonomi berat setelah jatuhnya harga minyak. Tingkat pengangguran tinggi, inflasi, dan kemiskinan memicu gelombang protes sosial. *2. Keterbukaan Politik dan Kenaikan FIS* Di bawah tekanan ra...

PENAKLUKAN & PEMBANTAIAN THAIF 1803 : SEJARAH KELAM SAUDI

Pembantaian di kota Thaif pada tahun 1803 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Jazirah Arab, yang menandai puncak ekspansi militer dan ideologis aliansi antara Gerakan Wahhabi dan Dinasti Saud pertama (Emirat Diriyah).  Peristiwa ini menimbulkan trauma sosial dan keagamaan di wilayah Hijaz dan memperkuat citra gerakan Wahhabi sebagai kekuatan reformasi radikal yang sering kali ekstrem dalam pendekatannya terhadap umat Islam lain. *Latar Belakang* Gerakan Wahhabi-Saud Gerakan Wahhabi dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703–1792), seorang ulama dari Najd yang menyerukan pemurnian tauhid dan menentang praktik keagamaan yang dianggap sebagai bid’ah dan syirik, termasuk tawassul ziarah kubur dan perayaan maulid.  Pada tahun 1744, ia bersekutu dengan Muhammad bin Saud, pemimpin Diriyah, untuk mendirikan negara yang berdasarkan ajaran Muhammad bin Abdul Wahab.  Aliansi ini berkembang menjadi kekuatan militer-religius yang ekspansif. Tujuannya adalah menak...

57. PEMBERONTAK ARAB MENENTANG INGGRIS

Sharif Hussein bin Ali menolak Perjanjian Sykes-Picot (1916) dan Deklarasi Balfour (1917) karena keduanya berkhianat terhadap janji Inggris dalam McMahon–Hussein Correspondence. Penolakannya ini menjadi faktor penting hilangnya dukungan Inggris terhadapnya, yang kemudian beralih ke tokoh lain seperti Abdulaziz ibn Saud. *Penolakan terhadap Sykes–Picot Agreement (1916)* Isi Sykes–Picot: Perjanjian rahasia antara Inggris dan Prancis untuk membagi wilayah kekuasaan Ottoman di Timur Tengah menjadi zona pengaruh kolonial. 💥Prancis: Suriah dan Lebanon. 💥Inggris: Irak dan Palestina. Masalah: Ini bertentangan dengan janji Inggris kepada Sharif Hussein (1915–1916), yang menjanjikan kemerdekaan wilayah Arab sebagai imbalan atas pemberontakan melawan Ottoman. ➡️ Sharif Hussein merasa dikhianati karena ternyata tanah-tanah yang ia perjuangkan akan dibagi antara dua kekuatan Eropa.  *2. Penolakan terhadap Deklarasi Balfour (1917)* Isi Deklarasi: Inggris menyatakan dukungannya untuk pendirian ...