PETRODOLLAR

*1. Definisi dan Asal-Usul Istilah “Petrodollar”*

Istilah "Petrodollar" secara harfiah merupakan gabungan dari dua kata: petroleum (minyak bumi) dan dollar (mata uang Amerika Serikat). Petrodollar mengacu pada dolar AS yang diperoleh oleh negara-negara pengekspor minyak dari hasil penjualan minyak mentah di pasar internasional. Istilah ini pertama kali muncul pada awal tahun 1970-an, pasca embargo minyak oleh negara-negara Arab.

Secara sederhana, petrodollar adalah:

“Setiap dolar AS yang diperoleh oleh negara-negara pengekspor minyak sebagai pembayaran atas ekspor minyaknya.”

*2. Latar Belakang Sejarah Petrodollar*

Pada tahun 1973, negara-negara anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries), khususnya negara-negara Arab, melakukan embargo minyak terhadap negara-negara Barat sebagai bentuk protes atas dukungan mereka terhadap Israel dalam Perang Yom Kippur.

Embargo ini menyebabkan harga minyak melonjak tajam hingga 400%, dan AS mencari cara untuk mengamankan pasokan minyak sekaligus menjaga kestabilan dolar.

Pada tahun 1974, AS membuat kesepakatan strategis dengan Arab Saudi.

Arab Saudi akan menjual minyaknya hanya dalam mata uang dolar AS dan sebagai imbalannya, AS menjamin perlindungan militer dan dukungan diplomatik terhadap Arab Saudi.

Arab Saudi juga akan menggunakan sebagian dari pemasukan minyaknya untuk membeli obligasi pemerintah AS (US Treasury Bonds).

Dari sinilah sistem “Petrodollar Recycling” lahir: dolar yang masuk ke negara-negara Arab kemudian digunakan kembali untuk membeli aset di AS, sehingga memperkuat dominasi dolar dalam sistem keuangan global.

*3.Mekanisme Kerja Sistem Petrodollar*

a. Negara konsumen (seperti Jepang, Jerman, atau India) membeli minyak dari negara pengekspor (misalnya Saudi) dalam dolar AS.

b. Negara pengekspor menerima dolar, bukan mata uang lokal negara pembeli.

c. Dolar tersebut kemudian diinvestasikan kembali di pasar AS, baik dalam bentuk treasury bonds, saham, real estate, atau bank deposit.

d. Hal ini menciptakan permintaan global yang tinggi terhadap dolar AS.

*4. Dampak Sistem Petrodollar*

a. Dominasi Dolar AS di Dunia.
Permintaan konstan terhadap dolar menjadikan dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia.

AS bisa mencetak dolar untuk membiayai defisit anggaran tanpa takut inflasi berlebihan, karena sebagian diserap oleh negara-negara lain melalui perdagangan minyak.

b. Ketergantungan Global.
Negara-negara pengekspor minyak seperti Saudi, UEA, Kuwait, dan Qatar menjadi pemilik cadangan devisa terbesar dalam bentuk dolar.

Negara-negara pembeli minyak harus menyimpan cadangan dolar untuk bisa mengimpor energi, menciptakan ketergantungan pada sistem keuangan berbasis dolar.

c. Ketimpangan Geopolitik.
Negara yang mencoba menjual minyak dengan mata uang lain (seperti Euro atau Yuan) berisiko mendapat tekanan atau sanksi.

Contoh:

💥Irak (2000-an) dan Libya (2011) sempat mencoba beralih dari dolar, lalu terjadi intervensi militer.

💥Iran dan Venezuela dikenakan embargo berat karena berusaha menjual minyak dalam mata uang selain dolar.

*5.Kritik terhadap Sistem Petrodollar*

Beberapa kritik utama terhadap sistem ini:

🔥Mendorong imperialisme ekonomi AS.

🔥Memfasilitasi “financial colonization” terhadap negara-negara berkembang.

🔥Menjadikan negara-negara pengekspor minyak sangat rentan terhadap fluktuasi dolar dan kebijakan moneter AS.

🔥Meningkatkan ketimpangan ekonomi global, karena sebagian besar keuntungan masuk ke elite minyak dan lembaga keuangan Barat.

*6. Upaya “De-Dollarization” dan Masa Depan Petrodollar*

Beberapa negara kini mencoba keluar dari sistem petrodollar:

China dengan Petroyuan dan transaksi minyak dengan Rusia dalam RMB.

BRICS sedang mengembangkan mata uang alternatif berbasis komoditas.

Iran dan Rusia sudah menjual sebagian minyak dengan mata uang non-dolar.

Namun, meski mengalami tantangan, petrodollar masih menjadi pilar utama perdagangan minyak global karena: Infrastruktur keuangan global masih didominasi dolar dan perdagangan berjangka minyak (seperti di NYMEX dan ICE) menggunakan dolar.

📌 Kesimpulan: 
Julukan “Petrodollar” tidak hanya menggambarkan mekanisme pembayaran ekspor minyak dalam dolar AS, tetapi juga menjadi simbol dominasi geopolitik dan keuangan Amerika Serikat. Sistem ini telah menopang hegemoni dolar selama lima dekade, namun mulai menghadapi tantangan serius dari munculnya kekuatan ekonomi baru dan pergeseran geopolitik global.

Perang Yom Kippur --> Embargo Minyak --> Petrodollar

Perang Yom Kippur 1973 memicu embargo minyak Arab yang mengubah lanskap geopolitik dunia.

Dari krisis tersebut, Amerika Serikat beradaptasi dengan menciptakan sistem Petrodollar melalui aliansi dengan Arab Saudi sebagai Penghasil minyak terbesar di dunia dan juga pemimpin OPEC. 

Sistem ini menjadi tulang punggung kekuatan dolar dan tatanan ekonomi global hingga hari ini.

Mantep ga tuh ,,, Minyak sebagai bahan bakar industri utama hanya bisa diperjualbelikan dalam bentuk Dollar AS ..  

Monopoli

Tidak ada negara di dunia ini yang tidak butuh minyak ...

Makanya , QRIS bagi AS itu cuma remahan rempeyek 😄

📚DAFTAR PUSTAKA: 

1. Amuzegar, J. (2001). Managing the Oil Wealth: OPEC's Windfalls and Pitfalls. I.B. Tauris.

2. Bahree, B. (2004). “Saudi Arabia’s Role in Petrodollar Recycling.” The Wall Street Journal.

3. Cohen, B. J. (2006). The Future of Money. Princeton University Press.

4. O’Sullivan, M. (2008). Petrodollar Warfare: Oil, Iraq and the Future of the Dollar. Wiley.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. Asal Mula Konflik Palestina - Israel: Ringkasan Sejarah (Part 1)

14. DIALOG DENGAN KONTRA HAMAS (Part 2)

36. KONSPIRASI : Hamas itu Alatnya Israel