PERANG DUNIA I & PEMBERONTAKAN ARAB : CIKAL BAKAL SAUDI III

*1914: Perang Dunia I Meletus*

Kekaisaran Ottoman bergabung dengan Jerman dan Austria-Hungaria.

Inggris ingin melemahkan Ottoman dari dalam dengan mendorong pemberontakan Arab.

Mereka melihat Sharif Hussein pemegang otoritas religius dan politik atas Mekkah sebagai tokoh yang mampu memimpin pemberontakan Arab.

*Tujuan Inggris*

-->Menumbangkan Ottoman dan memecah kekuasaan Islam pan-Sunni.

-->Mengamankan pengaruh Inggris di kawasan Timur Tengah pasca-perang.

-->Mencegah pengaruh Jerman dan Prancis di kawasan strategis.


*Pemberontakan Arab (Arab Revolt) yang Dipimpin Sharif Hussein (1916–1918)*

Pada masa Perang Dunia I, Sharif Hussein bin Ali, Amir Mekkah dan kepala Dinasti Hasyimiyah, memimpin pemberontakan Arab melawan Kekaisaran Ottoman. Pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh korespondensi rahasia dengan Inggris, dikenal sebagai McMahon–Hussein Correspondence (1915–1916), yang menjanjikan dukungan Inggris bagi kemerdekaan negara Arab jika Sharif Hussein membantu menggulingkan Ottoman.

Pemberontakan dimulai pada Juni 1916 di Mekkah dan menyebar ke wilayah Hijaz dan Syam. 

Sharif Hussein, bersama putra-putranya seperti Faisal dan Abdullah, memimpin pasukan Arab yang dibantu Inggris dengan *senjata, keuangan, pelatihan, dan penasihat militer (termasuk T.E. Lawrence atau Lawrence of Arabia).*

Pasukan Arab merebut kota-kota penting seperti Aqaba, Ma'an, dan mendukung operasi militer Inggris dalam merebut Yerusalem dan Damaskus.

 Pemberontakan ini berhasil menghancurkan pengaruh Ottoman di sebagian besar wilayah Arab, namun janji Inggris kepada Sharif Hussein tidak sepenuhnya dipenuhi. 

Inggris dan Prancis justru membagi wilayah Arab berdasarkan Perjanjian Sykes–Picot (1916), dan mendukung Zionis dengan Deklarasi Balfour (1917) di Palestina.

Setelah perang, Sharif Hussein memproklamasikan diri sebagai Raja Arab (1916), namun kemudian kehilangan dukungan Inggris. Ia digulingkan oleh pasukan Ibn Saud pada tahun 1924 dan diasingkan.

 Meski demikian, dua putranya, Faisal dan Abdullah, menjadi raja di Irak dan Yordania di bawah sistem mandat Inggris.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. Asal Mula Konflik Palestina - Israel: Ringkasan Sejarah (Part 1)

14. DIALOG DENGAN KONTRA HAMAS (Part 2)

36. KONSPIRASI : Hamas itu Alatnya Israel