44. INTIFADA II : INTIFADA AL-AQSA

*INTIFADA KEDUA (INTIFADA AL-AQSA)*

*1. Latar Belakang*
Intifada Kedua meletus pada 28 September 2000. Penyebab langsungnya adalah kunjungan Ariel Sharon ke kompleks Masjid Al-Aqsa/Haram al-Sharif di Yerusalem Timur. Ini dipandang sebagai provokasi, memicu kemarahan luas rakyat Palestina yang sudah frustrasi.

Namun, latar belakangnya lebih dalam:
❌ Kebuntuan Proses Oslo (setelah Deklarasi Oslo 1993, harapan merdeka gagal).
❌ Permukiman ilegal Israel terus meluas di Tepi Barat.
❌Kontrol ekonomi dan militer Israel yang menindas kehidupan Palestina.
❌ Kekecewaan rakyat: harapan dua negara makin jauh, realitas lapangan makin parah.

*2. Kronologi Utama*

💥28 September 2000
Ariel Sharon (Ketua Partai Likud, oposisi PM Barak) mengunjungi Al-Aqsa dengan 1.000-an polisi Israel.
💥 29–30 September 2000
Protes meledak di Yerusalem, menyebar ke Tepi Barat & Gaza. Tentara Israel menembaki demonstran.
💥2001
Israel mengadopsi kebijakan “targeted killing” – membunuh tokoh Hamas, Fatah, dan milisi lain.
💥 2002
Israel melancarkan Operation Defensive Shield (invasi besar ke kota-kota Tepi Barat). Ramallah, Jenin, dan Nablus jadi medan tempur.
💥 2003–2004
Puncak bom bunuh diri oleh kelompok Hamas, Jihad Islam, dan militan Fatah (Al-Aqsa Martyrs’ Brigades). Israel memperketat blokade dan pembangunan tembok pemisah (Separation Wall).
💥 2005
Intifada mereda. Israel secara sepihak menarik pasukan dan pemukim Yahudi dari Jalur Gaza (Disengagement Plan).
---

*3. Karakteristik Intifada Kedua*

💥 Lebih bersenjata: Berbeda dengan Intifada Pertama (1987–1993) yang dominan unjuk rasa batu & protes sipil.
💥 Partisipasi faksi bersenjata: Hamas, Jihad Islam, faksi bersenjata Fatah, Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP).
💥 Penggunaan bom bunuh diri di kota-kota Israel (Tel Aviv, Haifa, Yerusalem).
💥 Israel merespons keras: tank, helikopter Apache, dan invasi darat.
---

*4. Dampak Sosial dan Politik*

❌ Korban jiwa besar: sekitar 4.300 warga Palestina dan 1.000 warga Israel (sumber B’Tselem).
❌ Ekonomi Palestina hancur: infrastruktur rusak, pengangguran tinggi.
❌ Kehidupan rakyat Palestina: blokade ketat, perjalanan terbatas, sekolah-sekolah tutup.
❌Pecahnya kepercayaan rakyat Palestina pada diplomasi Oslo; makin mendukung perlawanan.
❌ Faksi bersenjata Palestina (terutama Hamas) makin populer, sedangkan otoritas Fatah (PA) makin melemah.
---

*5. Signifikansi Geopolitik*

💥 Polarisasi politik internal Palestina: Hamas dan Fatah makin bersaing.
💥 Israel membangun tembok pemisah (2002–2005), secara sepihak memisahkan wilayah dan memotong akses rakyat Palestina.
💥 AS makin memihak Israel: era George W. Bush mendukung kebijakan “keamanan Israel”.
💥 Krisis kemanusiaan: munculnya keprihatinan global, tapi diplomasi damai gagal total.
---

*6. Penutup: Pelajaran dari Intifada Kedua*

Intifada Kedua adalah puncak frustrasi rakyat Palestina. Meskipun secara militer mereka kalah, secara simbolik ini memperlihatkan:
🔥 Rakyat Palestina tetap menolak status quo yang menindas.
🔥Mengungkap realitas apartheid: Israel melanggengkan kontrol militer atas rakyat Palestina.
🔥 Menjadi “pengingat” bahwa tanpa keadilan (solusi dua negara sejati atau hak penuh bagi Palestina), kekerasan akan terus muncul.
---

Referensi : 

📚B’Tselem. (2022). Fatalities in the Second Intifada. www.btselem.org

📚Khalidi, Rashid. (2020). The Hundred Years’ War on Palestine. Metropolitan Books.

📚Shlaim, Avi. (2001). The Iron Wall: Israel and the Arab World. Norton.

📚Brown, Nathan J. (2003). “The Second Intifada and Palestinian Political Reform,” Middle East Journal, Vol. 57, No. 1.

📚Roy, Sara. (2007). Failing Peace: Gaza and the Palestinian-Israeli Conflict. Pluto Press.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. Asal Mula Konflik Palestina - Israel: Ringkasan Sejarah (Part 1)

14. DIALOG DENGAN KONTRA HAMAS (Part 2)

36. KONSPIRASI : Hamas itu Alatnya Israel