7. HAMAS VS PLO
Deklarasi kemerdekaan oleh PLO dan kehadiran Presiden Palestina (Arafat) tidak disertai pengakuan realitas wilayah dan kedaulatan oleh Israel.
(Dokumentasi penandatanganan perjanjian Oslo, kiri Yassir Arafat dan Yitzhak Rabin paling kanan)
(Pembagian wilayah Palestina dengan Israel pasca Perjanjian Oslo)
Israel tetap melanjutkan proyek geopolitiknya, terutama perluasan wilayah dan kontrol militer, sehingga proses damai menjadi tidak seimbang.
Inilah yang mendorong keraguan publik Palestina terhadap diplomasi PLO, dan jadi salah satu alasan kenapa Hamas muncul dan berkembang pesat.
--> Diplomasi hanya efektif bila kekuatannya seimbang .
1. Kesetaraan ( Equality of Parties) . Tidak bisa satu pihak mendominasi, sementara yang lain hanya “mengemis hak"
2. Posisi yang seimbang ( Balanced Laverage). Jika satu pihak jauh lebih lemah (militer, ekonomi, diplomatik), maka ia tidak bisa menegosiasikan haknya secara adil.
Perjanjian Oslo Accords I tahun 1993 yang di mana Israel dan Palestina mengakui satu sama lain dan ini didetailkan dalam Oslo II, di mana secara perlahan Israel akan menyerahkan kedaulatan beberapa wilayah secara berangsur-angsur kepada Palestina.
Atas komitmen ini, Yasser Arafat, Yitzhak Rabin, dan Shimon Peres dianugerahi nobel perdamaian karena untuk pertama kalinya kedua negara duduk bersama untuk berdiskusi mengenai masa depan mereka.
PM Israel Yitzhak Rabin .
Palestina: Yasser Arafat
Dapat Nobel Perdamaian
Miris disini gaes ...
PM Israel dibunuh kelompoknya Netanyahu
Menghalangi jalan zionisme
Habis Oslo bubar , lanjut Intifada 2 . (Tahun 2000an)
Yitzhak Rabin dibunuh , Netanyahu naik ..
+ Perjanjian Kamp David tahun 2000, yang gagal dan jadi salah satu sebab pecahnya Intifadhah lagi
Kelompok brutal sayap kanan zionis
Oleh : Ragil Kurniawan
Komentar
Posting Komentar